Selasa, 26 Juni 2012

Tugas Ecotourism



TUGAS ECOTOURISM


DISUSUN OLEH:
NAMA:ESPRITION EDISON BENU
                                                  NIM: 2011245035
                                                  TUGAS; ECOTOURISM
                                                  DOSEN PEMBIMBING:DERINTA ENTAS
                                                   JURUSAN: USAHA PERJALANAN WISATA





SEKOLAH TINGGI PARIWISATA SAHID JAKARTA




KATA PENGANTAR




 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih  lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada  para Dosen sekalian yang telah memberikan saya materi, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga paper ini terselesaikan  dalam waktu yang telah ditentukan.

Saya menyadari sekali, didalam penyusunan paper ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian  kepada dosen, yang kadang kala hanya  menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran  yang membangun untuk lebih menyempurnakan paper saya dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan paper ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.


Jakarta,  26  Juni 2012


I
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         BAB I PENDAHULUAN
       1 Latar Blakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.2   Rumusan Masalah………………………………………………..
1.3   Tujuan Penulisan…………………………………………………..
1.4   Manfaat Penulisan………………………………………………..
      BAB II PEMBAHASAN
         2.1. Lokasi Pura Tanah Lot. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         2.2.. Sejarah Pura Tanah lot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         2.3. Aturan Berkunjung ke Pura Tanah Lot. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         2.4 Bangunan Di sekitaTanah Lot.  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
         2.5 Keistimewaan Tanah Lot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
        2.6 pengelolaan Tanah Lot……………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.    Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II

BAB I

PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG

“Bali Pulau Seribu Pura”, ungkapan ataupun istilah ini bukanlah bualansemata. Di beberapa tempat di Bali terdapat beberapa tempat persembahyangan / pura yang sangat besar dan istimewa. Masing – masing pura di Bali identik dengan sejarah terbentuknya masyarakat di daerah tersebut. Banyak kalanganspiritual menjadikan Bali sebagai salah satu tempat untuk berkunjung (tirta yatra),karena aura magis dari Bali itu sendiri (mungkin salah satunya disebabkan oleh pura – pura yang ada disini).

Kabupaten Tabanan adalah salah satu Kabupaten dari beberapa Kabupaten/ Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak dibagian selatan Pulau Bali, KabupatenTabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM² yang terdiri dari daerah pegunungandan pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 – 54’ 52” bujur timur dan 80 14’ 30” – 80 30’07” lintang selatan.

Topografi Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 mdpl, dengan rincian pada ketinggian 0 – 500 m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 – 15 %. Sedangkan pada ketinggian 500 – 1.000 m dplmerupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 – 40 %. Padadaerah-daerah yang mempunyai kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan daerah yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yangmempunyai ketinggian di atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengankemiringan 40 % ke atas merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal.

Berdasarkan potensi dan kondisi masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsiMakro Ekonomi sebagai landasan kebijakan dalam penyusunan Anggaran adalah  tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tabanan. Tujuan yang ingindiwujudkan adalah semakin tumbuh kembangnya industri pedesaan yang berbasis pertanian sebagai media strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa(petani) dengan meningkatkan nilai tambah petani melalui industri penanganandan pengolahan pasca panen diaharapkan akan mampu meningkatkankesejahteraan masyarakat.



1


Walaupun potensi yang dimilikinya adalah potensi agraris, namun potensi wisata yang dimiliki tidak kalah dengan potensi yang dimiliki oleh kabupaten lainnya di Bali. Banyak terdapat objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan.Objek-objek wisata itu tersebar di seluruh wilayah Tabanan, mulai dari ujungBarat, Timur, Selatan, maupun ujung Utaranya. Salah satu objek yang terkenaladalah objek wisata Tanah Lot.

Dalam hubungannya dengan pariwisata, pura – pura ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik asing maupun domestik. Tidak jarang merekatakjub menyaksikan budaya dan tata cara persembahyangan umat Hindu di Bali.Salah satu pura yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Tanah Lot. PuraTanah Lot terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tanah Lotdalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi PuraTanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiri di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadisebuah bentuk yang sangat indah dan unik.

Selain sebagai pusat spiritual bagi umat Hindu, pura Tanah Lot memilikikeistimewaan jika dibandingkan dengan pura-pura lainnya yang ada di Bali. PuraTanah Lot sudah sejak lama terkenal karena keindahan pantainya. Selain itu, PuraTanah Lot juga memiliki keistimewaan lain, seperti adanya ular suci. Mengingatkeistimewaan-keistimewaan tersebut, maka penulis mengangkat topic Tanah Lotsebagai objek tulisan.


1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yangdiungkapkan.

1 .Dimanakah lokasi Pura Tanah Lot?
2 . Bagaimanakah sejarah Pura Tanah Lot?
3. Apa sajakah keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot?
4. Bagaimana sistem pengelolaan Pura Tanah Lot?
5.Bagaimanakah dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar?








2




1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disamapaikan diatas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.

1.Untuk mengetahui lokasi Pura Tanah Lot.
2.Untuk mengetahui sejarah Pura Tanah Lot.
3.Untuk mengetahui keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot.
4.Untuk mengetahui sistem pengelolaan Pura Tanah Lot.
5.Untuk mengetahui dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar.

1.4 MANFAAT PENULISAN
Secara praktis, makalah ini dapat bermanfaat bagi beberapa pihak.

1.      bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mengenal lebihdekat mengenai   objek wisata Pura Tanah Lot
2.      2  bagi pemerhati pariwisata, makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tolok ukur wisata Pura Tanah Lot.
3. bagi masyarakat, makalah ini bisa dijadikan bahan referensi sebelummengunjungi Pura Tanah Lot.






















3













BAB II

PEMBAHASAN



2.1 LOKASI PURA TANAH LOT

Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya dengan perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yangterletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air  pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke lautdan di atas tebing.Tanah Lot adalahsebuah objek wisata diBali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak diatas batu besar. Satuterletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan  Pura Uluwatu. Pura TanahLot ini merupakan bagiandari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. PuraTanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjagalaut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahariterbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihatmelihat keindahan matahari tenggelam.






4



Gambar 2.1

Peta Tanah Lot 




2.2 SEJARAH PURA TANAH LOT
 
Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiridi atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikianrupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.
Menurut legendamasyarakat Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanah yangdibawa oleh Putra PatihGajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada dari KerajaanMajapahit memerintahkan putranya untuk mengembara.Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah. Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebut sesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuh dan tanahnyatumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi Tanah Lot yangartinya tanah di tengah laut.
5
Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Padamasa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatankemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenaldalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok  beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawatimur.
Pada waktu beliau datang ke bali untuk menjalankan misinya pada abad ke15, yang berkuasa pada saat itu adalah raja dalem waturenggong yang menyambut

Gambar 2.2

PuraTanah Lot 



beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajarandharma sampai ke pelosok-pelosok pulau bali dan banyak membangun tempat-tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual danmemperdalam ajaran-ajaran agama hindu.
Disebutkan pada saat beliau menjalankan “dharma yatra” di rambut siwi, beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan mengikutinya sampai padasumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yangdisebut “gili beo” ( gili artinya batu karang, beo artinya burung) jadi itu adalahsebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah beliaumembangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada dewa penguasa laut.

6



Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaituyang berada di desa beraban dimana desa tersebut di kepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut “bendesa beraban sakti”.
Pada saat itu penduduk desa beraban menganut monotheisme. Dalamwaktu singkat, ajaran dang hyang nirartha yaitu tentang agama hindu telahmembuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut.Begitu pula sebagian kecil pengikut bendesa beraban mulai meninggalkannya, dandia menyalahkan dang hyang nirartha atas hal tersebut. Kemudian diamengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk mengusir dang hyang nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritualyang dimiliki oleh dang hyang nirartha, beliau melindungi diri dari serangan bendesa beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat beliau bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnyadi sekitar batukarang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian beliau memberi nama “tengah lod” yang berarti tanah di tengah lautan.
Akhirnya bendesa beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spritual daridang hyang nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh
orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaranitu kepada para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut.Sebelum pergi, beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama “ki baru gajah” kepada bendesa beraba. Saat ini keris tersebutdistanakan di puri kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dandiupacarai setiap hari raya kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergimenuju pura luhur pakendungan yang berlokasi 300 meter dari pura luhur tanahlot. Upacara piodalan di pura tanah lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari“buda wage langkir” sesuai penanggalan kalender Bali.

2.3 ATURAN BERKUNJUNG KE PURA TANAH LOT

Seluruh pengunjung yang akan berkunjung ke obyek wisata tanah lot,dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan kunjungan, sebaiknyadiperhatikan beberapa hal berikut ini.
a.        
seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasanobyek wisata, harap membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.
b.   bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli untuk  pengecekan   pada               saat memasuki kawasan obyek pada pos checking tiket.
c.               tiket yang sudah dibeli sudah termasuk jaminan asuransi kecelakaan pengunjung                  dan parkir.



7



d.   seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkunganseluruh pura yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.
e.
ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan tertib,mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak mengganggu jalannya upacara ritual.


f.          kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dantidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.
 
g.         kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatandengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-hati dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.
h.
kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertibmembuang sampah.
J           seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi,seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam danlingkungan.
j.          jika butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi staf operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information desk 





2.4 BANGUNAN DI SEKITAR TANAH LOT

Tanah lot memiliki banyak tempat menarik untuk melakukan berbagaikegiatan yang berbeda dan menarik bagi pengunjung. Setiap pengunjung akanterpesona melihat langit kemerahan yang melingkupi pura ketika matahariterbenam, deburan ombak yang menghantam karang, panorama yang romantis,dan laut biru yang dalam sebagai latar belakang dari tanah lot.selain keindahan pura tanah lot, masih ada pura-pura lain yang bisa dilihat oleh pengunjung seperti pura batu bolong, pura batu mejan, dan pura enjung galuh. Sebagai tempat wisatafavorit, tanah lot memberikan kenangan yang tak terlupakan diantaranya di :






8





a.Pasar seni
Objek wisata tanah lot dilengkapidengan fasilitas berupa pasar seni bagi para pengunjung yang ingin membeli berbagai jenis oleh-oleh khususnya oleh-olehkesenian bali. Berbagai macam barangseperti baju, sarung/ kain topi, sandal, pernak-pernik/ perhiasan, lukisan, patung dan barang lainnya dengan style bali.











b.  Sunset terrace

Sunset terrace merupakan salah satu tempat di areal tanah lot yangmenyediakan tempat yang tepat untuk menciptakan suasana yang tak terlupakansaat sunset berlangsung. Dengan keindahan panorama, anda dapat menikmatimakan pagi dan makan siang yang mewah. Anda dapat bersantai dengan ditemanimakanan dan minuman favorit anda sekaligus menikmati panorama pura tanah lotketika air laut pasang.

c.Batu bolong

Pura batu bolong berlokasi sekitar 100 meter di sebelah barat pura enjunggaluh, tepatnya di enjung batu bolong di mana batu yang menjorok ke lauttersebut berlubang di tengahnya. Pura batu bolong merupakan tempat untuk memuja/memohon kepada tuhan untuk kesucian. Pura batu bolong merupakantempat yang sering digunakan untuk menggelar upacara melasti.
9
d.Enjung galuh

Pura enjung galuh berlokasi berdampingan dengan pura jero kandang,tepatnya di enjung galuh, “njung” yang berarti batu karang yang menjorok ke laut.Pura enjung galuh didirikan untuk memuja/memohon kepada dewi kemakmuran,yaitu dewi sri shakti-nya dewa wisnu (manifestasi tuhan sebagai dewa pelindung).

e.Cultural park 
Surya mandala merupakan salah satu tempat yang tepat untuk pagelarankesenian, pameran, konferensi begitu pula untuk menikmati pemandangan dan bersantai. Pagelaran kesenian yang digelar tiap hari yakni, tarian kecak dengantiket Rp. 50.000/orang.


2.5 BEBERAPA LOKASI KUNJUNGAN

1. Air Tawar di Pura Tanah Lot
 
Di bawah Pura Tanah Lot mengalir sebuah sumber air yang rasanya tawar.Memang ajaib, di tepi pantai yang biasanya mempunyai air yang terasa asin, justru muncul sumber air tawar. Konon dengan menggunakan air ini untuk membasuh tangan, muka, atau rambut dapat menjadikan kita awet muda,mendapat kemakmuran, dan kesejahteraan. Ada beberapa petugas yang berpakaian putih-putih berjaga di dekat sumber air ini. Beberapa pengunjung yangterlihat penasaran dipersilahkan untuk mencoba air tawar ini. Saya pun jadi penasaran, saya ambil air tawar tersebut untuk membasuh muka, eh ternyata benar airnya tawar. Saya jadi semakin penasaran, dari mana air itu berasal, saya amatitempat di mana air itu muncul, sungguh kuasa Tuhan yang telah mengalirkan air tawar di tepi laut. Setelah selesai petugas yang berjaga di tempat itu kemudianmemercikkan air, menempelkan rendaman beras ke kening, dan memberi saya bunga kamboja putih, ini merupakan kelengkapan dalam melakukan doa karenaair dan beras merupakan lambang kehidupan dan kemakmuran.

2. Beberapa Pura di Tanah Lot

Disamping Pura Agung Tanah Lot ada beberapa pura lain yang dibangundi area ini, seperti: Pura Luhur Penataran, Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh,Pura Batu Bolong, dan Pura Batu Mejan. Pura Luhur Penataran berada di sebelahkiri gerbang masuk ke pantai, sedangkan beberapa pura lainnya berada di sebelah Barat gerbang masuk. Pura-pura ini dibangun di tepi pantai. Para pengunjung tidak diizinkan masuk ke dalam pura, kecuali mereka yang ingin melakukan sembahyang. Bagi mereka yang ingin melakukan sembahyang diwajibkan memakai pakaian sembahyang.


10



Pada hari ini pengunjung Tanah Lot sangat ramai, mungkin karena hariSeninnya libur sehingga banyak orang yang memanfaatkan liburannya untuk  berkunjung ke Pulau Bali. Air laut sedang surut sehingga mempermudah pengunjung untuk mencapai Pura Tanah Lot. Kebanyakan dari pengunjungterutama pengunjung dari luar pulau hanya mengunjungi Pura Tanah Lot dan bermain di pantai sekitar pura yang tidak berpasir dan penuh dengan batu karang.

Mungkin karena waktu berkunjung yang sangat singkat sehingga mereka tidak  bisa menikmati seluruh area wisata di Tanah Lot, padahal area wisata di TanahLot cukup luas. Di sebelah kanan gerbang masuk terdapat tempat dengan pepohonan rindang yang sangat cocok untuk duduk dan menikmati indahnya lauttanpa sengatan sinar matahari. Di tempat ini ada beberapa karang yang menjorok ke laut sehingga pengunjung bisa melihat laut dari jarak yang lebih dekat. Saya pun tidak bisa terlalu jauh menyusuri tepian Pantai Tanah Lot ini, karena waktuyang disediakan pemandu hanya satu jam saja. Waktu belum jam empat sore,sunset masih jauh, dengan terburu-buru saya tinggalkan Pantai Tanah Lot, karenakhawatir teman-teman satu rombongan terlalu lama menunggu.


2.6 KEISTIMEWAAN TANAH LOT

Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lotadalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yangditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewadan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalamimaji fotografi. Di Pantai Tanah Lot ini, ketika memasuki pintu gapura, anda akanmenjumpai sebuah suara muski tradisional gamelan dan nyanyian tradisionalmenambah lengkap bahwa Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapihidupnya kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme adalahgerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk memuja, memberi persembahan pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orang-orang Bali sekitar Pantai Lot.

Tridimensi gerak Pantai Tanah Lot memberikan makna tersendiri karenatidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati pantai-pantai yang lain diBali. Tridimensi ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung
ke Tanah Lot. Pantai Tanah Lot bisa saya sebut sebagai bagian dari wisata religi juga.


11




Selain kita mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai,gelombang laut, di situ terbangun megah sebuah Pura yang berada di atas batukarang di pinggir pantai. Untuk sampai di Pura ini, perlu untuk menyeberangi air laut. Tidak terlalu masuk ke laut, tetapi jika pasang, kalau kita ingin mengunjungiPura, maka kita terpaksa sedikit menceburkan diri dan di situ disediakan pegangantali agar penyeberangan kita menjadi aman. Di situ kita disadarkan sakramen danritual umat Hindu menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis. Kalausaya memaknai, bahwa perbedaan ritual dan cara-cara beribadah umat Hindutidak saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi menyadarkansaya bahwa ketuhanan adalah budaya dan idealisme yang mengakar dalamkesatuan multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia dalamsegala diktum humanisme. Simbol-simbol diciptakan untuk menjadi mediametafora dan dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan,keselamatan, kematian dan sebagainya.

Keistimewaan Pantai Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkaitdengan ular suci (holi smake)
Konon ular suci Tanah Lot diyakini memilikisejarah antropologi mitologisyang menjadi penyangga dariancaman kejahatan dankerusakan. Ular suci yang adadi Pantai Lot, menurutinformasi Beli Made Panji,adalah jenis ular laut yangdikenal dengan
 Bungaruscandidus
dengan warna cincinmelingkar hitam dan putih. Ular ini menurut dia, adalah jenis ular berbisa nomer ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah ular kobra dari India, ular derik 
Ular Suci
http://htmlimg4.scribdassets.com/3s7lctf47412sodx/images/12-bde46d99ad.jpg
12
Australia. Kategorisasi ini sudah pernah diteliti oleh sebuah perguruan tinggi diIndonesia, termasuk Universitas Indonesia, UGM dan Udayana.

Ular Suci, ini diyakini sebagai juru selamat Tanah Lot. Sebuah kisah, disaat ada seseorang yang berniat jahat di Tanah Lot, tiba-tiba ular ini datangmenghampiri pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orang-orang yang akan berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkumsebagai juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia jinak dan berdiam diriketika berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan eksotik.

Setiap pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang ular berbisa inidengan tangan mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular ini. Ular ini tidak  bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh pawangnya, anda bisa memegang ular suci ini. Bagi anda yang berniat memegang ini, pawang ular ini meminta uangseikhlasnya, minimal seribu rupiah sebagai buah dari keinginan kita memegangular ini. Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang para pengunjung yang ingin menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai jenis ular berbisa nomer tiga di dunia.

Kepercayaan lain yang menambah unsur mitologis terhadap ular suciadalah dengan menyentuh dan mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoaagar keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajattertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah, tergantung anda percaya atau tidak,tetapi menurut Made, itulah kenyataannya. Suatu kisah, ada seorang guru dariYogyakarta yang sudah lama tidak mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lotdan mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalamwaktu beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak.

Selain itu, jika ada tanda-tanda alam atau bencana, ular laut ini menjadi pertanda dan isyarat bagi masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenaliadalah jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul, biasanya berwarna merah, maka kemunculan ratu ular laut ini menjadi pertanda bahwa bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa
memberi persembahan kepada dewa-dewa agar diberi keselamatan.Cerita inimenambah auro mitologis semakin menguat dan semakin membuktikan kesucianyang melegitimasi sebutan
holy snake.







13

Kepercayaan lain yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda berkunjung di pantai ini, ada dapat meminta air keramat yang diyakini bisamenambah wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil secukupnya, buat untuk mencuci muka anda, dan setelah itu menurut informasi dari bapak Made, setelahsampai di rumah, silahkan melihat wajah anda di cermin, niscaya perubahanwajah anda bisa saja kulit wajah anda akan nampak seperti kulit bayi, mulus,hilang kerutnya dan terpancar kembali muda.

Begitulah, eksotisme pantai Lot berdinamika dengan akar-akar mitologisyang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal masyarakat di Tanah Lot.Anda boleh mempercayai atau sekedar menjadikan pengetahuan bahwa fakta antropologis Tanah Lot menandai hidupnya aktifitas dengan ragam budaya untuk memahami dinamika kemanusiaan dan munculnya diversitas spiritualitasmasyarakat akan menambah bobot kesadaran kita tentang multikulturalisme.

2.7 PENGELOLAAN TANAH LOT

Daya Tarik Wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban, KecamatanKediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Obyek wisata yang popular ini sangat dikenaldikalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan keindahan alam pantai laut selatan, dengan suasana sunset, tebing-tebing dan keberadaan situsPura Luhur Tanah Lot yang dilengkapi oleh atraksi budaya masyarakat HinduBali, mampu menyedot tidak kurang dari 1.7 juta wisatawan di tahun 2009 yanglalu. Dan saat ini Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini sudah dikelola oleh sebuahmanajemen yang berbasis professional di bawah suatu badan yang disebut dengannama “Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot“.

Awalnya keberadaan Daya Tarik wisata ini bermula dengan adanyasebuah Pura yaitu Pura Tanah Lot yang unik; berdiri di atas sebongkah batukarang yang berada ditengah laut. Berdasarkan tinjauan sejarah berdirinya puraTanah Lot ini, diperkirakan pada abad ke 15 pada masa kerajaan Majapahit yangditulis dalam tulisan Dwijendra Tattwa. Di kisahkan Seorang Bhagawan yang bernama Danghyang Nirartha atau dikenal pula dengan nama DanghyangDwijendra, dalam perjalanan suci beliau ke Bali menyusuri pantai Bali dari arahBarat menuju arah Timur. Di tempat-tempat persinggahan beliau ini di bangunlahPura untuk mengenang perjalanan suci beliau seperti Pura Pulaki, Pura Tanah Lotdan Pura Uluwatu.






14



Tanah Lot adalah sebuah Daya Tarik Wisata Khusus (DTWK), yangawalnya sudah dikenal sebagai obyek wisata dari tahun 1970-an. Cuma pada saatitu infrastruktur penunjang yang sangat minim dan hanya dikunjungi olehwisatawan lokal pada hari-hari libur lokal seperti hari liburan sekolah, hari rayaGalungan, Kuningan atau pada saat upacara di Pura Tanah Lot. Seiring berkembangnya sektor kepariwisataan Bali, dengan mengandalkan suasanaSunsetnya yang menawan Tanah Lot mengalami peningkatan pengunjung baik dari domestik maupun mancanegara. Dan para pengunjung tidak saja berkunjung pada saat-saat liburan tetapi sudah rutin setiap hari terutama pada sore hari.


Mengantisipasi Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun 1980 mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak Swasta, yaituCV. Ary Jasa Wisata dengan sistem kontrak. Pengelolaan ini dimulai per 1 juni1980 dengan harga tiket masuk pada saat itu Rp 100 per orang, dengan target pemasukan ke Pemerintah Daerah 3 Juta rupiah pertahun. Sistem kontrak ini terus berlangsung dengan mengalami perubahan target pencapaian pendapatan seiring peningkatan angka kunjungan dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Situasi ini berlangsung sampai saat ketika pada awal tahun2000, di ketahui bahwa kewajiban pihak swasta/nilai kontrak kepada Pemerintahkabupaten Tabanan pertahun menjadi Rp 380 juta pertahun. Dan pada saat itu
harga tiket masuk sudah Rp 3300/orang dewasa dan Rp 1800/orang untuk anak-anak.

Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakatBeraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halanganterbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan.Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru. Situasi pada saatmasa perjuangan masyarakat Desa Beraban ini, memang menciptakan situasi yangcukup panas dilapangan, dan apalagi saat itu masyarakat baru tahu bahwa perpanjangan kontrak pemerintah dengan Pihak Swasta baru saja diperpanjangsampai tahun 2011 tanpa sepengetahuan pihak Desa Adat Beraban. Situasi inimembuat situasi dimasyarakat cukup panas dan akhirnya dengan menggunakan jalur kekuatan politik dan masyarakat, akhirnya di Legislatif dibentuklahPANSUS Pengkajian Kontrak Kerja Sama Pengelolaan Daya Tarik Wisata TanahLot antara pemerintah dengan Pihak swasta.





15



Dari perjuangan masyarakat ini akhirnya terjadi kesepakatan win-winsolution; yaitu bahwa Daya Tarik Wisata Tanah Lot dikelola oleh ketiga unsur yaitu Unsur Desa Adat Beraban, unsur Swasta (CV Ary jasa Wisata) danPemerintah Kabupaten Tabanan. Hal ini meski tidak mampu memenuhi harapanmasyarakat adat Beraban; yaitu mengelola sendiri, tetapi akhirnya ada pemahaman dan kesadaran dimasyarakat, bahwa masa Kontrak antara pihak swasta dan Pemerintah kabupaten Tabanan bisa berakibat pada aspek Hukum(PTUN). Dan disatu sisi dengan jelas dan tegas pemerintah kabupaten Tabananmengambil strategi bahwa tidak mau dituntut oleh swasta di PTUN, tetapikeinginan Masyarakat adat Beraban harus diakomodasi. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang dan cukup panas maka disepakati bahwa dari 1Juli 2000 sampai 19 April 2011, Daya Tarik Wisata Tanah Lot dikelola oleh tiga 
komponen yaitu Desa Adat Beraban, Pihak Swasta dan Pemerintah DaerahKabupaten Tabanan dengan pola sharing profit.

Kesepakatan ini akhirnya tertuang pada Surat Perjanjian Kerja SamaPengelolaan Objek Wisata Tanah Lot No:01/HK/2000 tertanggal 30 Juni 2000.Dan terbitnya Surat Keputusan Bupati Tabanan Nomor: 644 tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot. Sampai saat ini suratPerjanjian Kerja sama Pengelolaan Objek Wisata Tanah Lot telah mengalamirevisi satu kali yaitu pada tahun 2002 yaitu menjadi Surat Perjanjian KerjasamaPergelolaan Obyek Wisata Tanah Lot Nomor: 01/HK/2002. Secara substansi padasurat perjanjian ini terjadi perubahan pada penentuan biaya Operasional. BiayaOperasional akhirnya di tentukan berdasarkan pengajuan dari Manajer Operasional untuk disepakati di Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot, yangdalam perjanjian sebelumnya (Nomor: 01/HK/2000) di tetapkan 20% dari pendapatan Kotor. Didalam Surat Keputusan Bupati ini diatur hak dari ketiga pihak (shareholder) dalam Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot. Secaraspesifik pengaturan hak ini diatur dalam pasal 6 dalam Perjanjian ini yaitu:
Besarnya pembagian hasil retribusi ditentukan sebagai berikut:
1.      Biaya Operasional pengelola Obyek ditetapkan setiap tahun atas dasar rapatBadan pengelola
.2   Peninjauan atau perubahan atas besarnya biaya Operasional dapat      dilakukansekurang–kurangnya enam bulan sekali atas dasar rapat Badan pengelola.
3. Pihak pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan memperoleh hasil  sebesar 55% dari hasil kotor setelah dikurangi biaya Operasional.
4.  Pihak CV.ARY JASA WISATA memperoleh hasil sebesar 15% dari hasilkotor setelah dikurangi biaya Operasional.
5. Pihak Bendesa Adat Beraban memperoleh hasil sebesar 30% dari hasil kotor setelah dikurangi biaya Operasioanal. Dan seterusnya.


16




Pada poin 3 dalam pasal ini juga di sebutkan: Desa Adat Berabanmelaksanakan kewajiban Pemerintah Daerah untuk memberikan sumbangankepada Pura-Pura yang terkait sebesar 5% dan Desa Adat yang terkait diKecamatan Kediri sebesar 5%.

Sedangkan Surat Keputusan Bupati Tabanan tentang Pembentukan BadanPengelola Obyek Wisata Tanah Lot selama kurun waktu dari 30 Juni 2000 sampaisaat ini telah mengalami perubahaan sebanyak 4 kali, dan terakhir menjadi SuratKeputusan Bupati Tabanan Nomor : 62 TAHUN 2007. Perubahan – perubahan pada Surat Keputusan Bupati ini lebih disebabkan hal – hal teknis, seperti perubahan nama dan struktur jabatan yang ada, serta perubahan job descriptionakibat dari perubahan struktur tersebut. Perubahan-perubahan ini terjadi akibatadanya evaluasi kinerja dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tiaptahunnya. Dan perubahan ini adalah merupakan hasil koreksi dan controlmanajemen Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot dalam upaya penyempurnaan.

2.8 KEBERHASILAN DAN KELEMAHAN PENGELOLAAN DAYATARIK WISATA TANAH LOT

Tanah Lot sebagai Daya Tarik Wisata di Bali saat ini memiliki angkakunjungan yang sangat tinggi. Dalam Kurun waktu 10 tahun terakhir Tanah Lotsecara konsisten mampu meningkatkan angka kunjungannya, meskipun Balidalam kurun waktu tersebut Bali diguncang oleh meledaknya bom Bali 1 dan 2,krisis global, isu penyakit flu burung, Rabies dan sebagainya. Hal ini terjadi akibat Tanah Lot mampu menunjukkan kepada wisatawan sisi keamanan yang kondusif, profesionalisme dibidang pelayanan dan didukung oleh Marcom yangkuat. Marketing Communication yang bagus ini mampu memberi kesan dan persepsi yang positif dikalangan wisatawan, sehingga mereka tidak ragu untuk datang berkunjung ke Tanah Lot. Keberhasilan Tanah Lot untuk terus meningkatkan angka kunjungannya ini secara langsung juga berhasil
meningkatkan pendapatan Pengelola Tanah Lot dan masyarakat yang berakseslangsung maupun tidak langsung dengan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Dengan meningkatnya kunjungan ke Tanah Lot maka dengan sendirinya roda perekonomian di wilayah Desa Adat Beraban juga bergerak. Pengembanganinfrastruktur Daya Tarik Wisata terus terbangun seiring meningkatnyakemampuan manajemen pengelola. Hampir setiap tahun ada program pembangunan dan perbaikan sarana prasarana penunjang kepariwisataan di TanahLot, seperti toilet, taman, penataan jalan setapak dan lainnya.
17
Keberhasilan yang membanggakan adalah ketika tumbuhnya rasamemiliki dikalangan masyarakat akibat masyarakat mendapatkan dan merasakanlangsung dampak ekonomi dari pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Awarenes terhadap Daya Tarik Tanah Lot ini merupakan modal yang sangat penting untuk pengembangan Daya Tarik Wisata Tanah Lot kedepannya. Dengan penerapan konsep-konsep pengelolaan yang telah dilaksanakan selama ini, pemahaman masyarakat tentang sadar wisata dan dukungan mayarakat terhadap program-program pengembangan DTW Tanah Lot terus meningkat. Komunikasidan Koordinasi bisa berjalan dengan baik dalam upaya memajukan pengelolaanDTW Tanah Lot.

2.9 KONTRIBUSI OBJEK WISATA TANAH LOT TERHADAPMASYARAKAT

Daya Tarik Wisata Tanah Lot merupakan Sebuah asset yang sangat berharga bagi seluruh Masyarakat, Khususnya bagi masyarakat Desa AdatBeraban. Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot secara nyata berdampak Positif bagi perkembangan perekonomian Masyarakat setempat. Dari hasilkontribusi yang diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskanmasyarakat dari segala bentuk iuran pembangunan desa. Bahkan juga dari penerimaan oleh desa ini sebagian juga di kontribusikan langsung kepadamasyarakat yang diberikan kepada masing masing Kepala Keluarga. Desa Adat di
Bali memiliki tanggung jawab biaya upacara adat yang sangat besar, namunsemenjak desa Adat Beraban ikut mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot daritahun 2000 sampai saat ini, masyarakat tidak lagi berpikir membayar iuran untuk hal tersebut. Disisi lain dengan penerapan manajemen yang mengutamakan pelayanan yang Profesional, mampu menciptakan peluang pekerjaan baru (170orang) bagi masyarakat dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitasdirinya supaya mampu bersaing mendapatkan pekerjaan tersebut.

Tanah Lot saat ini memiliki tidak kurang dari 460 pedagang (Kios/Arshop)yang 96% dari masyarakat lokal. Dampak langsung keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini memang sangat kelihatan. Ketergantungan masyarakat DesaAdat Beraban dengan keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot sangatlah tinggi.Begitu pula bahwa masih banyak bagian dari masyarakat beraban yang memilikiketergantungan tidak langsung lainnya seperti supporting unit aspek ekonomi darikeberadaan para pedagang yang ada di Tanah Lot. Contoh: Suplier, jasa angkutan, pekerja kasar, dan lain sebagainya.




18






Dari gambaran diatas dapat dilihat sejauh mana keeratan hubunganmasyarakat dan ketergantungan masyarakat desa Adat Beraban terhadapKeberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Maka dari itu seluruh pemangku kepentingan yang ada harus mampu menjaga keberlanjutan pengembangan dan pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Pengembangan Pariwisata yang berbasis Budaya masyarakat yang diusung dalam pengembangan pariwisata Bali juga menjadi acuan bagi pengembangan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. DenganBertumpu pada Hasil Karya Budaya Masyarakat yang telah diwarisi, Tanah Lotmencoba membangun sektor pariwisata dengan memperhatikan eksistensi budaya dan lingkungan di kawasan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Hal ini dalam upaya Tanah Lot menjaga kelestarian situs Budaya masyarakat yang ada dan kelestarianlingkungan yang ada dengan harapan Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lotini bisa diwariskan secara turun temurun. Artinya Generasi yang akan datangmendapat akses terhadap keberadaan Situs budaya di Tanah Lot dan Lingkungan
Daya Tarik Wisata Tanah Lot, sama seperti yang dinikmati oleh generasi yangsekarang.

























19




BAB III
PENUTUP


3.1 SIMPULAN

Pura Tanah Lot ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayahkecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunan nyaerat kaitannya dengan perjalanan Dangh yang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta.

Tanah Lot dalam bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kitacermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini berdiridi atas bongkahan batu karang, dimana alam telah membentuknya sedemikianrupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.

Menurut legenda masyarakat Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanahyang dibawa oleh Putra Patih Gajahmada yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada dari Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk mengembara. Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi tanah.Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan tersebutsesampainya ia di sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadikekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuhdan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi TanahLot yang artinya tanah di tengah laut.

Selain itu, ada pula cerita versi lain yang berkembang di masyarakat. Pada masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatankemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenaldalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok  beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawatimur. 

Dimensi naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lotadalah kekayaan dan panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam euforia yangditandai dengan proyek imajiner seperti mengambil foto dengan momen istimewadan mengambil sudut pantai yang dianggap akan mewakili representasi diri dalamimaji fotografi.


20


Pada tahun 1999 dengan bergulirnya wacana otonomi daerah, masyarakatBeraban mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Meski sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi kepemerintahan dan resim pada saat itu merupakan halanganterbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil alih pengelolaan.Sehingga dengan memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru.