TUGAS ECOTOURISM
DISUSUN OLEH:
NAMA:ESPRITION EDISON BENU
NIM:
2011245035
TUGAS;
ECOTOURISM
DOSEN
PEMBIMBING:DERINTA ENTAS
JURUSAN:
USAHA PERJALANAN WISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA SAHID
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan saya berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga
semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan
penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan
sesudahnya saya ucapkan
kepada para Dosen sekalian yang telah memberikan saya
materi, baik bantuan berupa moriil
maupun materil, sehingga paper ini terselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan.
Saya menyadari sekali,
didalam penyusunan paper ini
masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari
segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen, yang kadang kala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar
harapan saya jika ada kritik
dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan paper saya dilain waktu.
Harapan yang paling besar
dari penyusunan paper ini
ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain
yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul
ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Jakarta, 26 Juni 2012
I
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Blakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………..
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Lokasi Pura Tanah Lot. . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.2.. Sejarah Pura Tanah lot . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.3. Aturan Berkunjung ke Pura Tanah
Lot. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
2.4 Bangunan Di sekitaTanah Lot. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . .
2.5 Keistimewaan
Tanah Lot . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .
2.6 pengelolaan Tanah Lot……………………………………………………………..
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.
Saran-saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
II
BAB I
PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG
“Bali Pulau
Seribu Pura”, ungkapan ataupun istilah ini bukanlah bualansemata. Di beberapa tempat di Bali terdapat beberapa tempat
persembahyangan / pura yang sangat
besar dan istimewa. Masing – masing pura di Bali identik dengan sejarah terbentuknya masyarakat di daerah
tersebut. Banyak kalanganspiritual menjadikan Bali sebagai salah satu
tempat untuk berkunjung (tirta yatra),karena
aura magis dari Bali itu sendiri (mungkin salah satunya disebabkan oleh pura
– pura yang ada disini).
Kabupaten Tabanan adalah salah satu
Kabupaten dari beberapa Kabupaten/ Kota yang ada di Propinsi Bali. terletak
dibagian selatan Pulau Bali, KabupatenTabanan memiliki luas wilayah 839,33 KM²
yang terdiri dari daerah pegunungandan
pantai. Secara geografis wilayah Kabupaten Tabanan terletak antara 1140 – 54’
52” bujur timur dan 80 14’ 30” – 80 30’07” lintang selatan.
Topografi
Kabupaten Tabanan terletak diantara ketinggian 0 – 2.276 mdpl, dengan rincian pada ketinggian 0 –
500 m dpl merupakan wilayah datar dengan kemiringan 2 – 15 %. Sedangkan pada ketinggian 500
– 1.000 m dplmerupakan wilayah datar sampai miring dengan kemiringan 15 – 40 %.
Padadaerah-daerah yang mempunyai
kemiringan 2 – 15 % dan 15 – 40 % merupakan daerah
yang cukup subur tempat dimana para petani melakukan kegiatan pertanian
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di daerah-daerah yangmempunyai ketinggian di
atas 1.000 m di atas permukaan laut dan dengankemiringan 40 % ke atas
merupakan daerah berbukit- bukit dan terjal.
Berdasarkan potensi dan kondisi
masyarakat Kabupaten Tabanan, asumsiMakro Ekonomi sebagai landasan kebijakan
dalam penyusunan Anggaran adalah tingkat pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Tabanan. Tujuan yang ingindiwujudkan adalah semakin tumbuh kembangnya
industri pedesaan yang berbasis pertanian
sebagai media strategi untuk memacu perekonomian masyarakat desa(petani) dengan
meningkatkan nilai tambah petani melalui industri penanganandan pengolahan pasca panen diaharapkan akan mampu
meningkatkankesejahteraan masyarakat.
1
Walaupun potensi yang dimilikinya
adalah potensi agraris, namun potensi wisata
yang dimiliki tidak kalah dengan potensi yang dimiliki oleh kabupaten lainnya di
Bali. Banyak terdapat objek wisata yang ada di Kabupaten Tabanan.Objek-objek
wisata itu tersebar di seluruh wilayah Tabanan, mulai dari ujungBarat, Timur,
Selatan, maupun ujung Utaranya. Salah satu objek yang terkenaladalah
objek wisata Tanah Lot.
Dalam hubungannya dengan pariwisata,
pura – pura ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik
asing maupun domestik. Tidak jarang merekatakjub
menyaksikan budaya dan tata cara persembahyangan umat Hindu di Bali.Salah satu
pura yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Pura Tanah Lot. PuraTanah
Lot terletak di kabupaten Tabanan, sekitar 20 km dari Denpasar. Tanah Lotdalam
bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi PuraTanah Lot memang menjorok ke tengah laut. Pura ini
berdiri di atas bongkahan batu karang, dimana alam telah
membentuknya sedemikian rupa sehingga menjadisebuah bentuk yang sangat indah
dan unik.
Selain sebagai
pusat spiritual bagi umat Hindu, pura Tanah Lot memilikikeistimewaan jika dibandingkan dengan pura-pura lainnya yang
ada di Bali. PuraTanah Lot sudah sejak lama terkenal karena keindahan
pantainya. Selain itu, PuraTanah Lot juga
memiliki keistimewaan lain, seperti adanya ular suci. Mengingatkeistimewaan-keistimewaan
tersebut, maka penulis mengangkat topic Tanah Lotsebagai objek tulisan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yangdiungkapkan.
1 .Dimanakah lokasi Pura Tanah Lot?
2 . Bagaimanakah sejarah Pura Tanah
Lot?
3. Apa sajakah keistimewaan yang ada
di Pura Tanah Lot?
4. Bagaimana sistem pengelolaan Pura
Tanah Lot?
5.Bagaimanakah
dampak Pura Tanah Lot terhadap masyarakat sekitar?
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah yang disamapaikan diatas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1.Untuk
mengetahui lokasi Pura Tanah Lot.
2.Untuk
mengetahui sejarah Pura Tanah Lot.
3.Untuk
mengetahui keistimewaan yang ada di Pura Tanah Lot.
4.Untuk
mengetahui sistem pengelolaan Pura Tanah Lot.
5.Untuk mengetahui dampak Pura Tanah
Lot terhadap masyarakat sekitar.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Secara praktis, makalah ini dapat
bermanfaat bagi beberapa pihak.
1.
bagi mahasiswa, makalah ini dapat
dijadikan acuan untuk mengenal lebihdekat mengenai objek wisata Pura Tanah Lot
2.
2 bagi pemerhati pariwisata,
makalah ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan tolok ukur
wisata Pura Tanah Lot.
3. bagi masyarakat,
makalah ini bisa dijadikan bahan referensi sebelummengunjungi Pura Tanah
Lot.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LOKASI PURA TANAH LOT
Pura Tanah Lot
ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang
pembangunannya erat kaitannya dengan
perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan
Kuta. Di sini ada dua pura yangterletak
di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila
air pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya
lagi, tepatnya disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang
terletak menjorok ke lautdan di atas tebing.Tanah
Lot adalahsebuah objek wisata diBali,
Indonesia. Di sini ada dua pura yang
terletak diatas batu besar. Satuterletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di
atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura TanahLot ini merupakan bagiandari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Pura Tanah Lot
ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. PuraTanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan
dewa-dewa penjagalaut. Tanah Lot terkenal
sebagai tempat yang indah untuk melihat matahariterbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk
melihatmelihat keindahan matahari tenggelam.
4
Gambar 2.1
Peta Tanah
Lot
2.2 SEJARAH PURA TANAH LOT
Tanah Lot dalam
bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kita cermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah
laut. Pura ini berdiridi atas bongkahan batu
karang, dimana alam telah membentuknya sedemikianrupa sehingga menjadi
sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.
Menurut
legendamasyarakat
Bali, Tanah Lot berasal dari segumpal tanah
yangdibawa oleh Putra PatihGajahmada yang terjatuh di tepi pantai.
Diceritakan bahwa Patih Gajahmada
dari KerajaanMajapahit memerintahkan putranya untuk mengembara.Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang
berisi tanah. Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah
dalam tempayan tersebut sesampainya ia di
sebuah daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadi kekuasaannya. Akan tetapi, sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut
terjatuh dan tanahnyatumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi
Tanah Lot yangartinya tanah di tengah laut.
5
Selain itu, ada pula cerita versi
lain yang berkembang di masyarakat. Padamasa
kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama
Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui
ajaran-ajaran spiritual, peningkatankemakmuran
dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenaldalam
menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok beliau
disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawatimur.
Pada waktu beliau datang ke bali
untuk menjalankan misinya pada abad ke15, yang berkuasa pada saat itu adalah
raja dalem waturenggong yang menyambut
Gambar 2.2
PuraTanah
Lot
beliau dengan
sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajarandharma sampai ke pelosok-pelosok pulau
bali dan banyak membangun tempat-tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran
spiritual danmemperdalam ajaran-ajaran agama
hindu.
Disebutkan pada
saat beliau menjalankan “dharma yatra” di rambut siwi, beliau melihat sinar suci dari
arah tenggara dan mengikutinya sampai padasumbernya
yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat
yang sangat indah yangdisebut “gili
beo” ( gili artinya batu karang, beo artinya burung) jadi itu adalahsebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di
tempat inilah beliaumembangun tempat
untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada dewa penguasa laut.
6
Beliau mulai
menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaituyang berada di desa beraban dimana
desa tersebut di kepalai oleh seorang pemimpin
suci yang disebut “bendesa beraban sakti”.
Pada saat itu
penduduk desa beraban menganut monotheisme. Dalamwaktu singkat, ajaran dang
hyang nirartha yaitu tentang agama hindu telahmembuat para penduduk mulai
meninggalkan ajaran monotheisme tersebut.Begitu
pula sebagian kecil pengikut bendesa beraban mulai meninggalkannya, dandia menyalahkan dang hyang nirartha atas hal
tersebut. Kemudian diamengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan
memimpin mereka untuk mengusir dang
hyang nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritualyang dimiliki oleh dang hyang nirartha, beliau
melindungi diri dari serangan bendesa
beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat beliau bermeditasi
ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnyadi sekitar batukarang sebagai pelindung dan
penjaga tempat tersebut. Kemudian beliau memberi nama “tengah lod”
yang berarti tanah di tengah lautan.
Akhirnya bendesa beraban mengakui
kesaktian dan kekuatan spritual daridang hyang nirartha, dan dia mulai mempelajari
ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh
orang suci
tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaranitu kepada
para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut.Sebelum pergi, beliau memberikan
sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama “ki baru gajah” kepada
bendesa beraba. Saat ini keris tersebutdistanakan
di puri kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dandiupacarai setiap hari raya kuningan dengan
berjalan kaki 11 km pulang pergimenuju pura luhur pakendungan yang berlokasi
300 meter dari pura luhur tanahlot.
Upacara piodalan di pura tanah lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari“buda
wage langkir” sesuai penanggalan kalender Bali.
2.3 ATURAN BERKUNJUNG KE PURA TANAH
LOT
Seluruh pengunjung yang akan berkunjung
ke obyek wisata tanah lot,dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan
kunjungan, sebaiknyadiperhatikan beberapa hal berikut
ini.
a.
seluruh
pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasanobyek wisata, harap
membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate)
yang sudah ada.
b. bagi para
pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli
untuk pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada
pos checking tiket.
c. tiket yang sudah dibeli sudah
termasuk jaminan asuransi kecelakaan pengunjung dan parkir.
7
d. seluruh pengunjung
tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkunganseluruh pura yang ada di seluruh
kawasan obyek wisata tanah lot.
e.
ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung
diharapkan tertib,mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak
mengganggu jalannya upacara ritual.
f. kawasan
obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh pengunjung
diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dantidak melakukan
tindakan yang tidak senonoh.
g. kawasan
obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatandengan ombak yang
cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-hati dan mematuhi tanda-tanda
larangan jika bermain di kawasan pantai.
h.
kawasan obyek wisata tanah lot
adalah merupakan kawasan tertibmembuang sampah.
J seluruh satwa dan tanaman yang ada di
obyek wisata tanah lot dilindungi,seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga
kelestarian alam danlingkungan.
j. jika
butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi
staf operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information
desk
2.4 BANGUNAN DI SEKITAR TANAH LOT
Tanah lot
memiliki banyak tempat menarik untuk melakukan berbagaikegiatan yang berbeda
dan menarik bagi pengunjung. Setiap pengunjung akanterpesona melihat langit kemerahan yang
melingkupi pura ketika matahariterbenam, deburan ombak yang menghantam karang, panorama yang
romantis,dan laut biru yang dalam sebagai latar belakang dari tanah lot.selain
keindahan pura tanah lot, masih ada
pura-pura lain yang bisa dilihat oleh pengunjung seperti pura batu bolong,
pura batu mejan, dan pura enjung galuh. Sebagai tempat wisatafavorit, tanah lot
memberikan kenangan yang tak terlupakan diantaranya di :
8
a.Pasar seni
Objek wisata
tanah lot dilengkapidengan
fasilitas berupa pasar seni bagi para pengunjung yang ingin membeli berbagai jenis oleh-oleh khususnya
oleh-olehkesenian bali.
Berbagai macam barangseperti baju, sarung/ kain topi, sandal, pernak-pernik/ perhiasan, lukisan, patung dan barang
lainnya dengan style bali.
b. Sunset terrace
Sunset terrace
merupakan salah satu tempat di areal tanah lot yangmenyediakan tempat yang tepat untuk
menciptakan suasana yang tak terlupakansaat sunset berlangsung. Dengan
keindahan panorama, anda dapat menikmatimakan
pagi dan makan siang yang mewah. Anda dapat bersantai dengan ditemanimakanan
dan minuman favorit anda sekaligus menikmati panorama pura tanah lotketika air
laut pasang.
c.Batu bolong
Pura batu bolong berlokasi sekitar
100 meter di sebelah barat pura enjunggaluh,
tepatnya di enjung batu bolong di mana batu yang menjorok ke lauttersebut
berlubang di tengahnya. Pura batu bolong merupakan tempat untuk memuja/memohon kepada tuhan untuk kesucian. Pura
batu bolong merupakantempat yang sering digunakan untuk menggelar
upacara melasti.
9
d.Enjung galuh
Pura enjung
galuh berlokasi berdampingan dengan pura jero kandang,tepatnya di enjung galuh, “njung” yang berarti batu karang
yang menjorok ke laut.Pura enjung galuh didirikan untuk memuja/memohon kepada
dewi kemakmuran,yaitu dewi sri shakti-nya dewa wisnu (manifestasi tuhan sebagai
dewa pelindung).
e.Cultural
park
Surya mandala
merupakan salah satu tempat yang tepat untuk pagelarankesenian, pameran,
konferensi begitu pula untuk menikmati pemandangan dan bersantai.
Pagelaran kesenian yang digelar tiap hari yakni, tarian kecak dengantiket Rp. 50.000/orang.
2.5 BEBERAPA LOKASI KUNJUNGAN
1. Air Tawar di Pura Tanah Lot
Di bawah Pura Tanah Lot mengalir
sebuah sumber air yang rasanya tawar.Memang
ajaib, di tepi pantai yang biasanya mempunyai air yang terasa asin, justru
muncul sumber air tawar. Konon dengan menggunakan air ini untuk membasuh tangan, muka, atau rambut dapat
menjadikan kita awet muda,mendapat
kemakmuran, dan kesejahteraan. Ada beberapa petugas yang berpakaian
putih-putih berjaga di dekat sumber air ini. Beberapa pengunjung yangterlihat penasaran dipersilahkan untuk mencoba air
tawar ini. Saya pun jadi penasaran, saya ambil air tawar tersebut
untuk membasuh muka, eh ternyata benar airnya
tawar. Saya jadi semakin penasaran, dari mana air itu berasal, saya amatitempat
di mana air itu muncul, sungguh kuasa Tuhan yang telah mengalirkan
air tawar di tepi laut. Setelah selesai petugas yang berjaga di tempat itu
kemudianmemercikkan air, menempelkan rendaman beras ke kening, dan memberi
saya bunga kamboja putih, ini merupakan kelengkapan dalam melakukan doa
karenaair dan beras merupakan lambang kehidupan dan kemakmuran.
2. Beberapa Pura di Tanah Lot
Disamping Pura Agung Tanah Lot ada
beberapa pura lain yang dibangundi area ini, seperti: Pura Luhur Penataran,
Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh,Pura Batu Bolong, dan Pura Batu Mejan.
Pura Luhur Penataran berada di sebelahkiri gerbang masuk ke pantai, sedangkan
beberapa pura lainnya berada di sebelah Barat
gerbang masuk. Pura-pura ini dibangun di tepi pantai. Para pengunjung tidak diizinkan masuk ke dalam pura, kecuali
mereka yang ingin melakukan sembahyang.
Bagi mereka yang ingin melakukan sembahyang diwajibkan memakai pakaian
sembahyang.
10
Pada hari ini
pengunjung Tanah Lot sangat ramai, mungkin karena hariSeninnya libur sehingga banyak orang yang
memanfaatkan liburannya untuk berkunjung ke Pulau Bali. Air laut sedang surut
sehingga mempermudah pengunjung
untuk mencapai Pura Tanah Lot. Kebanyakan dari pengunjungterutama pengunjung dari luar pulau
hanya mengunjungi Pura Tanah Lot dan bermain
di pantai sekitar pura yang tidak berpasir dan penuh dengan batu karang.
Mungkin karena
waktu berkunjung yang sangat singkat sehingga mereka tidak bisa
menikmati seluruh area wisata di Tanah Lot, padahal area wisata di TanahLot cukup luas. Di sebelah kanan
gerbang masuk terdapat tempat dengan pepohonan
rindang yang sangat cocok untuk duduk dan menikmati indahnya lauttanpa sengatan
sinar matahari. Di tempat ini ada beberapa karang yang menjorok ke laut sehingga pengunjung bisa melihat laut dari
jarak yang lebih dekat. Saya pun tidak bisa terlalu jauh menyusuri tepian
Pantai Tanah Lot ini, karena waktuyang
disediakan pemandu hanya satu jam saja. Waktu belum jam empat sore,sunset
masih jauh, dengan terburu-buru saya tinggalkan Pantai Tanah Lot,
karenakhawatir teman-teman satu rombongan terlalu lama menunggu.
2.6 KEISTIMEWAAN TANAH LOT
Dimensi
naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lotadalah kekayaan dan
panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah
menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam
euforia yangditandai dengan proyek imajiner
seperti mengambil foto dengan momen istimewadan mengambil sudut pantai yang
dianggap akan mewakili representasi diri dalamimaji fotografi. Di Pantai Tanah
Lot ini, ketika memasuki pintu gapura, anda akanmenjumpai sebuah suara muski tradisional gamelan dan nyanyian
tradisionalmenambah lengkap bahwa
Tanah adalah humanisme kreatif yang dilengkapihidupnya kebudayaan masyarakat Tanah Lot. Sementara itu teosentrisme
adalahgerak yang diisi oleh manusia
yang berkehendak untuk memuja, memberi persembahan
pada tuhan dan menandai proses komunikatif metafisika orang-orang Bali
sekitar Pantai Lot.
Tridimensi
gerak Pantai Tanah Lot memberikan makna tersendiri karenatidak berdimensi tunggal sebagaimana kalau menikmati
pantai-pantai yang lain diBali. Tridimensi
ini menambah aspek kebermaknaan hidup kita saat berkunjung
ke Tanah Lot.
Pantai Tanah Lot bisa saya sebut sebagai bagian dari wisata religi juga.
11
Selain kita
mampu mengambil sisi keindahan pemandangan pantai,gelombang laut, di situ terbangun megah
sebuah Pura yang berada di atas batukarang
di pinggir pantai. Untuk sampai di Pura ini, perlu untuk menyeberangi
air laut. Tidak terlalu masuk ke laut, tetapi jika pasang, kalau kita
ingin mengunjungiPura, maka kita terpaksa sedikit menceburkan diri dan di situ
disediakan pegangantali agar penyeberangan kita menjadi aman. Di situ kita
disadarkan sakramen danritual umat Hindu
menyadarkan bahwa makna pluralisme begitu realistis. Kalausaya memaknai, bahwa perbedaan ritual dan
cara-cara beribadah umat Hindutidak
saya pandang sebagai pandangan yang bernada aneh, tetapi menyadarkansaya bahwa ketuhanan adalah budaya dan idealisme
yang mengakar dalamkesatuan
multikultural. Proyeksi keberagamaan telah ditanam manusia dalamsegala diktum humanisme. Simbol-simbol diciptakan
untuk menjadi mediametafora dan
dimaknai dalam keragaman konteks kebaikan, keburukan,keselamatan,
kematian dan sebagainya.
Keistimewaan
Pantai Lot dilengkapi dengan mitologi setempat terkaitdengan ular suci (holi
smake)
Konon ular suci
Tanah Lot diyakini memilikisejarah antropologi mitologisyang menjadi penyangga dariancaman kejahatan dankerusakan. Ular suci yang adadi Pantai Lot, menurutinformasi Beli Made Panji,adalah jenis ular laut yangdikenal
dengan
Bungaruscandidus
dengan warna cincinmelingkar hitam
dan putih. Ular ini menurut dia, adalah jenis ular berbisa nomer ketiga dari jenis ular berbisa di dunia, setelah
ular kobra dari India, ular derik
Ular Suci

12
Australia.
Kategorisasi ini sudah pernah diteliti oleh sebuah perguruan tinggi diIndonesia, termasuk Universitas Indonesia, UGM dan Udayana.
Ular Suci, ini diyakini
sebagai juru selamat Tanah Lot. Sebuah kisah, disaat ada seseorang yang berniat jahat di Tanah Lot,
tiba-tiba ular ini datangmenghampiri
pelaku yang ingin berbuat jahat. Ular suci ini menyerang orang-orang yang akan
berbuat kerusakan di Tanah Lot. Keganasan ular ini terangkumsebagai juru selamat terhadap ancaman kerusakan, tetapi ia
jinak dan berdiam diriketika berada di pinggir gua batu karang Pantai Lot nan
eksotik.
Setiap
pengunjung Pantai Lot, bahkan bisa memegang ular berbisa inidengan tangan
mereka tanpa khawatir serangan balik dari ular ini. Ular ini
tidak bereaksi apa-apa. Sembari ditunggui oleh pawangnya, anda bisa
memegang ular suci ini. Bagi anda yang berniat memegang ini, pawang ular
ini meminta uangseikhlasnya, minimal seribu rupiah sebagai buah dari keinginan
kita memegangular ini.
Hingga hari ini ular suci tanah lot belum pernah menyerang para pengunjung yang ingin
menyentuhnya, padahal ular ini dikategorikan sebagai jenis ular berbisa nomer tiga di dunia.
Kepercayaan
lain yang menambah unsur mitologis terhadap ular suciadalah dengan menyentuh dan
mengelus-elusnya, sembari itu anda dapat berdoaagar
keinginan dan permohonan yang selama ini belum terkabul atau punya hajattertentu terkait cita-cita anda. Sebuah kisah,
tergantung anda percaya atau tidak,tetapi menurut Made, itulah kenyataannya.
Suatu kisah, ada seorang guru dariYogyakarta yang sudah lama tidak
mempunyai anak, ketika datang di Tanah Lotdan
mengelus ular ini, dia berdoa untuk segera di karuniai anak, maka dalamwaktu
beberapa tahun, guru ini pada akhirnya dikaruniani seorang anak.
Selain itu,
jika ada tanda-tanda alam atau bencana, ular laut ini menjadi pertanda dan isyarat bagi
masyarakat Tanah Lot. Tanda yang dapat dikenaliadalah
jika masyarakat setempat melihat ada ratu atau raja ular laut yang muncul, biasanya berwarna merah, maka kemunculan
ratu ular laut ini menjadi pertanda bahwa
bencana telah datang. Bagi masyarakat sekitar, mereka akan berdoa
memberi
persembahan kepada dewa-dewa agar diberi keselamatan.Cerita inimenambah auro mitologis semakin menguat dan semakin
membuktikan kesucianyang melegitimasi sebutan
holy snake.
13
Kepercayaan
lain yang berkembang di Tanah Lot, yakni jika anda berkunjung di pantai ini, ada
dapat meminta air keramat yang diyakini bisamenambah
wajah anda awet muda. Anda bisa mengambil secukupnya, buat untuk mencuci muka anda, dan setelah itu menurut
informasi dari bapak Made, setelahsampai
di rumah, silahkan melihat wajah anda di cermin, niscaya perubahanwajah anda
bisa saja kulit wajah anda akan nampak seperti kulit bayi, mulus,hilang
kerutnya dan terpancar kembali muda.
Begitulah,
eksotisme pantai Lot berdinamika dengan akar-akar mitologisyang menandai munculnya makna-makna kearifan lokal
masyarakat di Tanah Lot.Anda boleh
mempercayai atau sekedar menjadikan pengetahuan bahwa fakta antropologis
Tanah Lot menandai hidupnya aktifitas dengan ragam budaya untuk memahami dinamika kemanusiaan dan munculnya
diversitas spiritualitasmasyarakat akan menambah bobot kesadaran kita
tentang multikulturalisme.
2.7 PENGELOLAAN TANAH LOT
Daya Tarik
Wisata Tanah Lot terletak di Desa Beraban, KecamatanKediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Obyek wisata yang popular
ini sangat dikenaldikalangan wisatawan
domestik maupun mancanegara. Dengan keindahan alam pantai laut selatan,
dengan suasana sunset, tebing-tebing dan keberadaan situsPura Luhur Tanah Lot
yang dilengkapi oleh atraksi budaya masyarakat HinduBali, mampu menyedot
tidak kurang dari 1.7 juta wisatawan di tahun 2009 yanglalu. Dan saat ini Daya Tarik Wisata Tanah Lot ini sudah dikelola oleh
sebuahmanajemen yang berbasis professional di bawah suatu badan yang
disebut dengannama “Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot“.
Awalnya
keberadaan Daya Tarik wisata ini bermula dengan adanyasebuah Pura yaitu Pura Tanah Lot yang
unik; berdiri di atas sebongkah batukarang yang berada ditengah laut. Berdasarkan tinjauan
sejarah berdirinya puraTanah Lot ini, diperkirakan pada
abad ke 15 pada masa kerajaan Majapahit yangditulis
dalam tulisan Dwijendra Tattwa. Di kisahkan Seorang Bhagawan yang bernama Danghyang Nirartha atau dikenal
pula dengan nama DanghyangDwijendra,
dalam perjalanan suci beliau ke Bali menyusuri pantai Bali dari arahBarat
menuju arah Timur. Di tempat-tempat persinggahan beliau ini di bangunlahPura
untuk mengenang perjalanan suci beliau seperti Pura Pulaki, Pura Tanah Lotdan
Pura Uluwatu.
14
Tanah Lot
adalah sebuah Daya Tarik Wisata Khusus (DTWK), yangawalnya sudah dikenal sebagai obyek wisata dari tahun
1970-an. Cuma pada saatitu infrastruktur
penunjang yang sangat minim dan hanya dikunjungi olehwisatawan lokal pada hari-hari libur lokal seperti
hari liburan sekolah, hari rayaGalungan,
Kuningan atau pada saat upacara di Pura Tanah Lot. Seiring berkembangnya sektor kepariwisataan Bali,
dengan mengandalkan suasanaSunsetnya
yang menawan Tanah Lot mengalami peningkatan pengunjung baik dari
domestik maupun mancanegara. Dan para pengunjung tidak saja
berkunjung pada saat-saat liburan tetapi sudah rutin setiap hari terutama
pada sore hari.
Mengantisipasi
Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun 1980 mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak
Swasta, yaituCV. Ary Jasa Wisata dengan
sistem kontrak. Pengelolaan ini dimulai per 1 juni1980 dengan harga tiket masuk
pada saat itu Rp 100 per orang, dengan target pemasukan ke
Pemerintah Daerah 3 Juta rupiah pertahun. Sistem kontrak ini terus berlangsung dengan mengalami perubahan
target pencapaian pendapatan seiring peningkatan angka kunjungan
dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Situasi ini berlangsung sampai saat ketika pada awal
tahun2000, di ketahui bahwa kewajiban pihak swasta/nilai kontrak kepada
Pemerintahkabupaten Tabanan pertahun menjadi
Rp 380 juta pertahun. Dan pada saat itu
harga tiket masuk sudah Rp
3300/orang dewasa dan Rp 1800/orang untuk anak-anak.
Pada tahun 1999 dengan bergulirnya
wacana otonomi daerah, masyarakatBeraban
mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Meski
sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi kepemerintahan dan resim pada saat
itu merupakan halanganterbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil
alih pengelolaan.Sehingga dengan
memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik
pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot
yang baru. Situasi pada saatmasa perjuangan masyarakat Desa Beraban ini,
memang menciptakan situasi yangcukup panas
dilapangan, dan apalagi saat itu masyarakat baru tahu bahwa perpanjangan kontrak pemerintah dengan Pihak
Swasta baru saja diperpanjangsampai tahun 2011 tanpa sepengetahuan pihak Desa
Adat Beraban. Situasi inimembuat situasi dimasyarakat cukup panas dan akhirnya
dengan menggunakan jalur
kekuatan politik dan masyarakat, akhirnya di Legislatif dibentuklahPANSUS
Pengkajian Kontrak Kerja Sama Pengelolaan Daya Tarik Wisata TanahLot antara
pemerintah dengan Pihak swasta.
15
Dari perjuangan
masyarakat ini akhirnya terjadi kesepakatan win-winsolution; yaitu bahwa Daya Tarik Wisata
Tanah Lot dikelola oleh ketiga unsur yaitu Unsur Desa Adat Beraban, unsur Swasta (CV Ary jasa
Wisata) danPemerintah
Kabupaten Tabanan. Hal ini meski tidak mampu memenuhi harapanmasyarakat adat Beraban; yaitu
mengelola sendiri, tetapi akhirnya ada pemahaman dan kesadaran dimasyarakat, bahwa masa
Kontrak antara pihak swasta dan Pemerintah kabupaten Tabanan bisa berakibat pada aspek
Hukum(PTUN). Dan disatu sisi dengan jelas dan tegas pemerintah kabupaten
Tabananmengambil
strategi bahwa tidak mau dituntut oleh swasta di PTUN, tetapikeinginan
Masyarakat adat Beraban harus diakomodasi. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang dan
cukup panas maka disepakati bahwa dari 1Juli
2000 sampai 19 April 2011, Daya Tarik Wisata Tanah Lot dikelola oleh tiga
komponen yaitu
Desa Adat Beraban, Pihak Swasta dan Pemerintah DaerahKabupaten Tabanan dengan pola sharing profit.
Kesepakatan ini
akhirnya tertuang pada Surat Perjanjian Kerja SamaPengelolaan Objek Wisata Tanah Lot
No:01/HK/2000 tertanggal 30 Juni 2000.Dan terbitnya Surat Keputusan Bupati
Tabanan Nomor: 644 tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Pengelola Obyek Wisata
Tanah Lot. Sampai saat ini suratPerjanjian Kerja sama Pengelolaan Objek Wisata Tanah Lot
telah mengalamirevisi satu
kali yaitu pada tahun 2002 yaitu menjadi Surat Perjanjian KerjasamaPergelolaan Obyek Wisata Tanah Lot Nomor: 01/HK/2002. Secara
substansi padasurat perjanjian ini terjadi
perubahan pada penentuan biaya Operasional. BiayaOperasional akhirnya di tentukan berdasarkan pengajuan dari
Manajer Operasional untuk disepakati di Badan Pengelola Obyek
Wisata Tanah Lot, yangdalam perjanjian
sebelumnya (Nomor: 01/HK/2000) di tetapkan 20% dari pendapatan Kotor. Didalam Surat Keputusan
Bupati ini diatur hak dari ketiga pihak (shareholder) dalam Badan
Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot. Secaraspesifik pengaturan hak ini
diatur dalam pasal 6 dalam Perjanjian ini yaitu:
Besarnya pembagian hasil retribusi
ditentukan sebagai berikut:
1.
Biaya
Operasional pengelola Obyek ditetapkan setiap tahun atas dasar rapatBadan pengelola
.2 Peninjauan atau perubahan atas besarnya
biaya Operasional dapat dilakukansekurang–kurangnya
enam bulan sekali atas dasar rapat Badan pengelola.
3. Pihak pemerintah Daerah Kabupaten
Tabanan memperoleh hasil sebesar 55% dari hasil kotor setelah dikurangi biaya Operasional.
4.
Pihak CV.ARY JASA WISATA memperoleh hasil sebesar 15% dari hasilkotor setelah dikurangi biaya Operasional.
5. Pihak
Bendesa Adat Beraban memperoleh hasil sebesar 30% dari hasil kotor setelah dikurangi biaya Operasioanal. Dan seterusnya.
16
Pada poin 3
dalam pasal ini juga di sebutkan: Desa Adat Berabanmelaksanakan kewajiban Pemerintah
Daerah untuk memberikan sumbangankepada Pura-Pura yang terkait sebesar 5% dan Desa Adat
yang terkait diKecamatan Kediri sebesar 5%.
Sedangkan Surat Keputusan Bupati
Tabanan tentang Pembentukan BadanPengelola Obyek Wisata Tanah Lot selama kurun
waktu dari 30 Juni 2000 sampaisaat ini telah mengalami perubahaan sebanyak 4
kali, dan terakhir menjadi SuratKeputusan Bupati Tabanan Nomor : 62 TAHUN 2007.
Perubahan – perubahan pada Surat
Keputusan Bupati ini lebih disebabkan hal – hal teknis, seperti perubahan nama dan struktur jabatan yang
ada, serta perubahan job descriptionakibat dari perubahan struktur tersebut.
Perubahan-perubahan ini terjadi akibatadanya
evaluasi kinerja dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tiaptahunnya. Dan perubahan ini adalah merupakan
hasil koreksi dan controlmanajemen
Badan Pengelola Obyek Wisata Tanah Lot dalam upaya penyempurnaan.
2.8
KEBERHASILAN DAN KELEMAHAN PENGELOLAAN DAYATARIK
WISATA TANAH LOT
Tanah Lot
sebagai Daya Tarik Wisata di Bali saat ini memiliki angkakunjungan yang sangat tinggi. Dalam Kurun
waktu 10 tahun terakhir Tanah Lotsecara konsisten mampu meningkatkan angka kunjungannya,
meskipun Balidalam kurun
waktu tersebut Bali diguncang oleh meledaknya bom Bali 1 dan 2,krisis global, isu penyakit flu burung,
Rabies dan sebagainya. Hal ini terjadi akibat Tanah Lot mampu menunjukkan kepada wisatawan sisi
keamanan yang kondusif, profesionalisme dibidang
pelayanan dan didukung oleh Marcom yangkuat.
Marketing Communication yang bagus ini mampu memberi kesan dan persepsi yang positif dikalangan wisatawan,
sehingga mereka tidak ragu untuk datang
berkunjung ke Tanah Lot. Keberhasilan Tanah Lot untuk terus meningkatkan angka
kunjungannya ini secara langsung juga berhasil
meningkatkan
pendapatan Pengelola Tanah Lot dan masyarakat yang berakseslangsung maupun tidak langsung dengan Daya Tarik Wisata
Tanah Lot. Dengan meningkatnya kunjungan ke
Tanah Lot maka dengan sendirinya roda perekonomian
di wilayah Desa Adat Beraban juga bergerak. Pengembanganinfrastruktur Daya Tarik Wisata terus terbangun seiring
meningkatnyakemampuan manajemen pengelola. Hampir setiap tahun ada program pembangunan
dan perbaikan sarana prasarana penunjang kepariwisataan di TanahLot, seperti
toilet, taman, penataan jalan setapak dan lainnya.
17
Keberhasilan
yang membanggakan adalah ketika tumbuhnya rasamemiliki
dikalangan masyarakat akibat masyarakat mendapatkan dan merasakanlangsung dampak ekonomi dari pengelolaan Daya
Tarik Wisata Tanah Lot.Awarenes terhadap Daya Tarik Tanah Lot ini merupakan
modal yang sangat penting untuk pengembangan Daya Tarik Wisata
Tanah Lot kedepannya. Dengan penerapan
konsep-konsep pengelolaan yang telah dilaksanakan selama ini, pemahaman masyarakat tentang sadar wisata
dan dukungan mayarakat terhadap program-program pengembangan DTW
Tanah Lot terus meningkat. Komunikasidan
Koordinasi bisa berjalan dengan baik dalam upaya memajukan pengelolaanDTW
Tanah Lot.
2.9 KONTRIBUSI
OBJEK WISATA TANAH LOT TERHADAPMASYARAKAT
Daya Tarik
Wisata Tanah Lot merupakan Sebuah asset yang sangat berharga bagi seluruh Masyarakat,
Khususnya bagi masyarakat Desa AdatBeraban. Keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah
Lot secara nyata berdampak Positif bagi perkembangan perekonomian
Masyarakat setempat. Dari hasilkontribusi yang diterima Oleh Desa Adat Beraban telah mampu membebaskanmasyarakat dari segala bentuk iuran
pembangunan desa. Bahkan juga dari penerimaan oleh desa ini sebagian juga
di kontribusikan langsung kepadamasyarakat
yang diberikan kepada masing masing Kepala Keluarga. Desa Adat di
Bali memiliki
tanggung jawab biaya upacara adat yang sangat besar, namunsemenjak desa Adat Beraban ikut
mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot daritahun
2000 sampai saat ini, masyarakat tidak lagi berpikir membayar iuran untuk hal tersebut. Disisi lain dengan penerapan
manajemen yang mengutamakan pelayanan
yang Profesional, mampu menciptakan peluang pekerjaan baru (170orang)
bagi masyarakat dan memotivasi masyarakat untuk meningkatkan kualitasdirinya
supaya mampu bersaing mendapatkan pekerjaan tersebut.
Tanah Lot saat ini memiliki tidak
kurang dari 460 pedagang (Kios/Arshop)yang
96% dari masyarakat lokal. Dampak langsung keberadaan Daya Tarik Wisata
Tanah Lot ini memang sangat kelihatan. Ketergantungan masyarakat DesaAdat
Beraban dengan keberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot sangatlah tinggi.Begitu
pula bahwa masih banyak bagian dari masyarakat beraban yang
memilikiketergantungan tidak langsung lainnya seperti supporting unit aspek
ekonomi darikeberadaan para pedagang yang ada di Tanah Lot. Contoh: Suplier,
jasa angkutan, pekerja kasar, dan lain sebagainya.
18
Dari gambaran
diatas dapat dilihat sejauh mana keeratan hubunganmasyarakat dan ketergantungan
masyarakat desa Adat Beraban terhadapKeberadaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Maka dari itu
seluruh pemangku kepentingan
yang ada harus mampu menjaga keberlanjutan pengembangan dan pengelolaan Daya Tarik Wisata
Tanah Lot. Pengembangan Pariwisata yang berbasis
Budaya masyarakat yang diusung dalam pengembangan pariwisata Bali juga menjadi acuan bagi pengembangan Daya
Tarik Wisata Tanah Lot. DenganBertumpu pada Hasil Karya Budaya Masyarakat yang
telah diwarisi, Tanah Lotmencoba membangun sektor pariwisata dengan
memperhatikan eksistensi budaya dan
lingkungan di kawasan Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Hal ini dalam upaya Tanah
Lot menjaga kelestarian situs Budaya masyarakat yang ada dan kelestarianlingkungan yang ada dengan harapan Keberadaan Daya
Tarik Wisata Tanah Lotini bisa diwariskan secara turun temurun. Artinya
Generasi yang akan datangmendapat akses terhadap keberadaan Situs budaya
di Tanah Lot dan Lingkungan
Daya Tarik
Wisata Tanah Lot, sama seperti yang dinikmati oleh generasi yangsekarang.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pura Tanah Lot
ini terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayahkecamatan Kediri, Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang
pembangunan nyaerat kaitannya dengan
perjalanan Dangh yang Nirartha di Pulau Bali. Objek ini bisa
ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta.
Tanah Lot dalam
bahasa Bali berarti “Tanah di tengah lautan”, kalau kitacermati posisi Pura Tanah Lot memang menjorok ke tengah
laut. Pura ini berdiridi atas bongkahan batu
karang, dimana alam telah membentuknya sedemikianrupa sehingga menjadi
sebuah bentuk yang sangat indah dan unik.
Menurut legenda masyarakat Bali,
Tanah Lot berasal dari segumpal tanahyang dibawa oleh Putra Patih Gajahmada
yang terjatuh di tepi pantai. Diceritakan bahwa Patih Gajahmada dari
Kerajaan Majapahit memerintahkan putranya untuk mengembara. Sang Patih memberinya bekal sebuah tempayan yang berisi
tanah.Sang Patih berpesan agar putranya menaburkan tanah dalam tempayan
tersebutsesampainya ia di sebuah
daratan, niscaya tempat tersebut akan menjadikekuasaannya. Akan tetapi,
sebelum sampai ke daratan tempayan tersebut terjatuhdan tanahnya tumpah di tepi pantai. Tanah itulah yang kemudian menjadi
TanahLot yang artinya tanah di tengah laut.
Selain itu, ada pula cerita versi
lain yang berkembang di masyarakat. Pada masa
kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama
Dang Hyang Dwi Jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui
ajaran-ajaran spiritual, peningkatankemakmuran
dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenaldalam
menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di
lombok beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama
sebuah gunung di jawatimur.
Dimensi
naturalisme mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai Lotadalah kekayaan dan
panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuhwarna dan aneka ragam. Dimensi humanisme seolah
menandakan bahwa alammenginduksi manusia untuk memanjakan diri, tenggelam dalam
euforia yangditandai dengan proyek imajiner
seperti mengambil foto dengan momen istimewadan mengambil sudut pantai yang dianggap
akan mewakili representasi diri dalamimaji fotografi.
20
Pada tahun 1999 dengan bergulirnya
wacana otonomi daerah, masyarakatBeraban
mencoba berjuang untuk bisa mengelola Daya Tarik Wisata Tanah Lot.Meski
sebenarnya keinginan masyarakat ini bukan hal yang baru. Tetapi memangkarena situasi kepemerintahan dan resim pada saat
itu merupakan halanganterbesar bagi masyarakat Desa Beraban untuk mengambil
alih pengelolaan.Sehingga dengan
memanfaatkan moment otonomi daerah dan perubahan situasi politik
pada saat itu masyarakat Beraban mencoba maju dan menawarkan sebuahkonsep
pengelolaan Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang baru.